Kamis, 12 Januari 2012

Jangan Tangkap Jangkrik!

Saya ingat masa-masa SMP dulu, di suatu subuh di bulan Ramadhan. Usai solat, berangkat cari jangkrik bersama seorang teman di belakang rumahnya. Saya berniat tangkap jangkrik lalu masukkan ke dalam toples, botol air mineral, atau wadah apa saja yang bisa ditaruh di kamar. “Suara jangkrik dalam kamar bikin suasana tidur macam di hutan, seperti di alam bebas,” kata teman. Saya jadi kepingin pelihara dan taruh di kamar jadinya. Biar bisa tidur macam di alam bebas.
Subuh itu kami dapat jangkriknya, walaupun cuma dua ekor. Itu pun kecil-kecil. Saya simpan di botol air mineral yang sudah diberi lubang-lubang kecil biar mereka bisa bernafas. Saya beri pula daun-daunan untuk mereka makan. Daun-daunnya bahkan saya basahi, biar mereka tidak kehausan. Masalah mereka senang atau bahagia, saya tak tahu dan terlalu peduli. Yang penting mereka bersuara buat saya, membuat suasana tidur saya nyaman bagai di hutan.
Cuma satu hari saja jangkrik-jangkrik itu bertahan. Satu ekor mencoba kabur, seekor lagi akhirnya mati. Apa yang saya berikan untuk mereka; tempat tinggal yang serupa habitat aslinya, makanan dan minuman, ternyata sama sekali tak membuat mereka mau bertahan. Mungkin karena disitu bukan tempatnya, bukan habitat aslinya. Ah, saya tidak mau lagi mencari. Istilah kerennya mungkin, saya tidak mau lagi mengeksploitasi.
Kemarin malam sepulang dari warung, saya dapati seorang tetangga bersama putrinya sedang menyisir semak-semak di tanah kosong depan rumah. Mau cari jangkrik katanya. Mereka sepertinya tergoda memelihara jangkrik di kamar setelah mendengar nyanyian serangga-serangga  yang mulai menggema kembali di sekitaran komplek rumah kami.
Kawan-kawan, saya bukan pecinta hewan sejati. Saya juga bukan seorang vegetarian. Tapi yang saya yakini, ketika orang-orang menangkap jangkrik dan berusaha mengkandangkannya untuk mendengar suaranya, di sisi lain mereka telah mengurangi kenyaringan dan kemerduan suara hewan-hewan itu. Saya yakin, suara-suara mereka di alam liar akan jauh lebih indah dan nyaring. Usia mereka pun mungkin akan lebih panjang daripada usia mereka di dalam kandang. Selain itu, ketika orang-orang menangkap jangkrik dan meletakkannya dalam kamar, rumah, atau di tempat mana pun yang mereka anggap ‘private’, maka perlahan-lahan mereka telah mencoba menangkap dan mengkandangkan hak orang lain, hak tetangganya, untuk bisa menikmati orkestra jangkrik dari tempat yang seharusnya mereka berada, di alam bebas sana.

1 komentar: