Jumat, 15 Mei 2009

Bangsa yang Beradab

Tadi malam dua orang mahasiswi Malaysia menghampiri saya dan teman-teman ketika sedang bermain skateboard. Mereka meminta kami menjadi objek penelitian untuk skripsi mereka. Setelah bersedia, kami mengisi formulir, melakukan pemeriksaan denyut nadi dan sebagainya.

Melalui pertemuan dan sedikit perbincangan singkat dengan mereka, saya menyimpulkan bahwa mereka adalah orang-orang baik dan beradab. Tidak terlintas di pikiran saya bahwa mereka adalah orang-orang barbar seperti yang dikabarkan media, orang-orang yang berasal dari bangsa yang suka menganiaya saudara-saudara sebangsa kita yang mencari nafkah di negara mereka, menyebut bangsa kita dengan sebutan “indon”, atau menikahi gadis bangsa kita tapi kemudian mencampakkannya. Tentu saya tidak seratus persen benar, karena bukankah tidak mungkin menilai seseorang, baik atau jahat, hanya dalam waktu beberapa menit saja. Namun jika ternyata mereka memang adalah orang-orang baik, berarti mereka hanya sial, sial karena menjadi korban overgeneralisasi, korban pukul rata, korban penilaian sepihak.

Terlepas dari itu semua, kita sebagai bangsa sebaiknya juga berkaca pada diri sendiri. Selama ini kita hanya sibuk berkoar-koar, menganggap diri paling beradab,penuh sopan santun dan tata krama, walaupun perilaku kita terkadang masih jauh dari itu semua. Padahal bukankah tak ada satu pun bangsa di muka bumi ini yang ingin disebut sebagai bangsa yang tak beradab? Kita mungkin terlalu terlena mengamati tingkah polah bangsa lain, hingga lupa mengamati diri sendiri..

Pendapat ini sangat subjektif. Jangan terpengaruh, karena saya sangat mungkin salah..

3 komentar:

  1. sangat tragis ya para malayan itu.. hihihihi

    BalasHapus
  2. Well, tidak semua orang Malaysia baik dan beradab seperti itu lho... -_-'

    Mungkin orang2 Malaysia yang ga beradab pada tinggal di Malaysia semua...
    Mungkin orang2 Malaysia yang tinggal di Indonesia sini semuanya yang baik dan beradab...

    Segala kemungkinan itu ada... ^_^

    BalasHapus
  3. temus: ya..mungkin itulah sialnya..tapi apapun yang terjadi,seharusnya qta tidak dgn mudahnya menabuh genderang perang terhadap mereka, apalagi perang fisik.Saya rasa, senjata tak akan selesaikan masalah..msh banyak jalan lain.
    Akhir kata2..Make up your mind, my friend..I could be wrong. Bukan berniat menggurui..hanya ingin mengemukakan pendapat saja.

    BalasHapus